World Bank : Indonesia Peringkat 6 Masuk 10 Besar Negara Paling Banyak Hutang
Jumat, 16 Oktober 2020
1 Komentar
Klikshare.info, Dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Bank Dunia memasukkan Indonesia sebagai 10 besar negara berpendapatan rendah dan menengah yang memiliki utang luar negeri terbesar pada tahun lalu. Besarannya mencapai 402,08 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.900 triliun dengan nilai tukar Rp 14.732 per dolar AS.
Ilustrasi/Jokowi pusing
Data yang
dipublikasikan Bank Dunia dalam laporan Statistik Utang Internasional (IDS) pada Senin
(12/10) itu menunjukkan, Indonesia berada pada peringkat keenam. Dengan
mengecualikan Cina, negara-negara yang memiliki utang luar negeri lebih banyak
dari Indonesia adalah Brasil, India, Meksiko, Rusia, dan Turki.
IDS menyajikan gambaran sisa dan aliran utang luar negeri 120
negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 2019. Secara keseluruhan, total
utang luar negeri mereka pada akhir 2019 mencapai 8 triliun dolar AS atau
tumbuh 5,4 persen, tingkat kecepatan yang sama seperti tahun sebelumnya.
Khusus untuk Indonesia, utang luar negeri mengalami
pertumbuhan secara bertahap sejak 2009. Apabila dibandingkan 2018, besaran
utang luar negeri pada 2019 tumbuh enam persen. Bahkan, jika merujuk pada data
2009 atau ketika utang luar negeri di level 179,4 miliar dolar AS, terjadi
kenaikan hingga 124 persen.
Utang luar negeri Indonesia didominasi utang jangka panjang.
Dominasi ini juga dialami di banyak negara berpendapatan rendah dan menengah
lain. "Kebanyakan negara berpenghasilan rendah menengah, sebagian besar
utang luar negeri berjangka panjang dan mayoritas dimiliki oleh pemerintah,
sisanya oleh entitas publik," tulis laporan IDS, seperti dikutip Republika, Senin.
Sementara itu, jika dilihat dari jenis kreditur, sebagian
besar utang luar negeri Indonesia pada tahun lalu berasal dari penerbitan surat
utang. Besarannya mencapai 173,2 miliar dolar AS, tumbuh lebih dari 500 persen
dibandingkan 2009, sebesar 25,8 miliar dolar AS.
Dominasi tersebut mengalami pergeseran jika dibandingkan pada
2009. Saat itu, struktur utang luar negeri Indonesia masih mayoritas berasal
dari pinjaman.
Secara keseluruhan, Bank Dunia mencatat, rasio utang terhadap
Pendapatan Nasional Bruto (Gross National Income/ GNI) mencapai 37 persen.
Angka ini tumbuh sedikit dibandingkan satu dekade sebelumnya, 34 persen.
Pertumbuhan signifikan justru terjadi pada rasio utang
terhadap ekspor yang pada tahun lalu mencapai 194 persen. Pada 2009, rasionya
hanya 141 persen.
Sebagian orang otaknya kebalik...meski hutang menggunung dan berjangka panjang. Sampe 50 th...hingga bisa dipastikan yg ngutang udah koit utang nya masih belom selesai cicilannya....masih dipandang baik...bahkan terus diselimuti pujian......sebagian orang otaknya pada cemas dgn utang yg yg fantastis....jumlahnya....kalo aku dulu percaya nasehat. Pak JK....pasti aman.....
BalasHapus